Tadipagi udah rajin bangun ke pasar Gang Baru Semarang. Sebenernya Yodha dan papinya pada males sich ngikut ke Gang Baru..soalnya aku mesti asyik dan lama jika belanja ke sanahihi. Mana pasarnya tipe pasar Pecinan yang panjang gitu di Gang.
089652065853Tempat Service Komputer/Laptop SEMARANG. #servicelaptopsemarang #servislaptopsemarang #servicelaptoptembalang #instalulanglaptoptembalang #jasainstallwindowssemarang
arti tak ada rotan akar pun jadi. Semarang, IDN Times - Kota Semarang menyimpan sejarah dari berbagai zaman. Salah satu tempat yang menjadi saksi sejarah, yaitu Pasar Gang Baru di Kawasan Pecinan Semarang. 1. Muncul saat Geger Pecinan tahun 1740Suasana Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan Kota Semarang IDN Times/Anggun PuspitoningrumMengutip unggahan Instagram harjantohalim, Ketua Komunitas Pecinan Semarang untuk Pariwisata Kopi Semawis, Harjanto Halim menuturkan, pasar tradisional yang berada di sebuah lorong bernama Gang Baru itu muncul saat ada peristiwa Geger Pecinan pada tahun waktu itu terjadi pembunuhan massal terhadap lebih dari 10 ribuan orang keturunan Tionghoa oleh VOC di Batavia atau sekarang itu berdampak pada etnis Tionghoa di berbagai daerah, termasuk Semarang. Pergerakan etnis Tionghoa dibatasi, diawasi, dan ditempatkan dalam satu kawasan, yaitu kawasan Pecinan Semarang. Baca Juga Buka Lagi, Warga Lepas Rindu di Waroeng Semawis Pecinan Semarang 2. Sudah berusia lebih dari 200 tahunSuasana Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan Kota Semarang IDN Times/Anggun PuspitoningrumAkibat dari kejadian itu, warga Tionghoa yang tinggal di Pecinan Semarang mengalami kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangan mereka. Akhirnya, mereka mengundang warga pribumi untuk berjualan di Gang Baru. ’Orang Tionghoa di Semarang karena tinggal di pecinan mereka butuh pasokan barang segar, seperti sayur maupun daging. Maka, dibentuk dan dijadikan pasar di Gang Baru itu,’’ terbentuklah pasar tradisional di sepanjang lorong Gang Baru sejak tahun 1740. Kini pasar yang berlokasi di Kelurahan Kranggan, Kecamatan Semarang Tengah, Kota Semarang itu sudah berusia 283 tahun dan termasuk pasar tertua di Indonesia. 3. Warga Tionghoa berjualan dari rumahSuasana Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan Kota Semarang IDN Times/Anggun Puspitoningrum’Ya, jadi Pasar Gang Baru ini termasuk pasar yang paling tua. Kemudian, yang paling luar biasa Pasar Gang Baru ini kayak miniatur Indonesia. Pedagangnya banyak dari berbagai kalangan, nggak cuma Chinese lho, banyak orang Jawa dan etnis lainnya juga,’’ kata Harjanto. Berdasarkan IDN Times, seperti pasar tradisional lainnya, Pasar Gang Baru menjual berbagai kebutuhan masyarakat seperti, sayur, buah, daging, alat rumah tangga, baju dan lainnya. Hanya saja pasar ini memiliki perbedaan dan keunikan tersendiri dibandingkan pasar tradisional umumnya. Keunikan Pasar Gang Baru, yaitu pasar ini tidak memiliki bangunan layaknya pasar tradisional. Warga Tionghoa yang tinggal di Gang Baru turut berjualan di dalam kios, toko dan rumah mereka. Sedangkan, pedagang lain berjualan dengan menggelar barang dagangan di sepanjang Gang Baru. Mereka berjualan sejak pagi hari hingga siang hari. Selain itu, pasar ini hanya libur dua kali dalam satu tahun, yaitu ketika Hari Raya Imlek dan Cap Go Meh. 4. Ada jasa Bibi GendongSuasana Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan Kota Semarang IDN Times/Anggun PuspitoningrumKemudian, satu lagi yang menarik dari Pasar Gang Baru, adanya jasa kuli gendong perempuan atau disebut Bibi Gendhong di pasar tersebut. Mereka bekerja membawakan barang belanjaan pembeli dan menerima tips sukarela sesuai bobot barang Gang Baru hingga sekarang menjadi jujugan para ibu rumah tangga, pemilik restoran, dan pelaku usaha di Kota Semarang. Mereka memilih berbelanja di Pasar Gang Baru karena menjual bahan pangan yang berkualitas dan kadang tidak dijual di pasar pada perayaan Imlek tahun 2023 ini Pasar Gang Baru dihidupkan kembali menjadi lokasi perayaan Ji Kau Meh pada malam Imlek, Jumat 20/1/2023. Kopi Semawis akan membagikan terong susu sebagai simbol keberlimpahan dan rezeki secara gratis kepada pengunjung yang datang. Baca Juga 7 Jajanan Khas Pecinan Semarang yang Wajib Dicicipi, Dijamin Nagih!
See Pasar Gang Baru, Kota Semarang, on the mapDirections to Pasar Gang Baru Kota Semarang with public transportationThe following transit lines have routes that pass near Pasar Gang BaruBus3B47C10C6C7C9K1How to get to Pasar Gang Baru by Bus?Click on the Bus route to see step by step directions with maps, line arrival times and updated time stations near Pasar Gang Baru in Kota SemarangStation NameDistanceSemarang Plaza Agus Salim4 min walkJalan Kauman 596 min walkJalan Kh Agus Salim7 min walkJalan Kepodang8 min walkJalan Mt. Haryono 1018 min walkHotel Gumaya9 min walkJalan Pemuda10 min walkTrain stations near Pasar Gang Baru in Kota SemarangStation NameDistanceSemarang Tawang14 min walkBus lines to Pasar Gang Baru in Kota SemarangLine NameDirection2UngaranVIEW4CangkiranVIEW7PemudaVIEW3BPelabuhanVIEWK1BawenVIEWC5KedungmunduVIEWC6Tms TinjomulyoVIEWC7Perum PasadenaVIEWC9MangkangVIEWC2KedungmunduVIEWC3Term. Rejomulyo - Term. PenggaronVIEWC10Term. Rejomulyo - Perumnas BanyumanikVIEW5PrppVIEW3APelabuhanVIEWC1BPerum Genuk IndahVIEWQuestions & AnswersWhat are the closest stations to Pasar Gang Baru?The closest stations to Pasar Gang Baru areSemarang Plaza Agus Salim is 293 meters away, 4 min Kauman 59 is 463 meters away, 6 min Kh Agus Salim is 532 meters away, 7 min Kepodang is 565 meters away, 8 min Mt. Haryono 101 is 568 meters away, 8 min Gumaya is 697 meters away, 9 min Pemuda is 727 meters away, 10 min Tawang is 1013 meters away, 14 min Bus lines stop near Pasar Gang Baru?These Bus lines stop near Pasar Gang Baru3B, 4, 7, C10, C6, C7, C9, K1 How far is the train station from Pasar Gang Baru in Kota Semarang? The nearest train station to Pasar Gang Baru in Kota Semarang is a 14 min walk away. What’s the nearest train station to Pasar Gang Baru in Kota Semarang? The Semarang Tawang station is the nearest one to Pasar Gang Baru in Kota Semarang. How far is the bus stop from Pasar Gang Baru in Kota Semarang? The nearest bus stop to Pasar Gang Baru in Kota Semarang is a 4 min walk away. What’s the nearest bus stop to Pasar Gang Baru in Kota Semarang? The Semarang Plaza Agus Salim stop is the nearest one to Pasar Gang Baru in Kota time is the first Train to Pasar Gang Baru in Kota Semarang?The KS is the first Train that goes to Pasar Gang Baru in Kota Semarang. It stops nearby at 620 time is the last Train to Pasar Gang Baru in Kota Semarang?The KS is the last Train that goes to Pasar Gang Baru in Kota Semarang. It stops nearby at 640 time is the first Bus to Pasar Gang Baru in Kota Semarang?The C2 is the first Bus that goes to Pasar Gang Baru in Kota Semarang. It stops nearby at 500 time is the last Bus to Pasar Gang Baru in Kota Semarang?The C10 is the last Bus that goes to Pasar Gang Baru in Kota Semarang. It stops nearby at 1033 Pasar Gang Baru, Kota Semarang, on the mapPublic Transit to Pasar Gang Baru in Kota SemarangWondering how to get to Pasar Gang Baru in Kota Semarang, Indonesia? Moovit helps you find the best way to get to Pasar Gang Baru with step-by-step directions from the nearest public transit provides free maps and live directions to help you navigate through your city. View schedules, routes, timetables, and find out how long does it take to get to Pasar Gang Baru in real for the nearest stop or station to Pasar Gang Baru? Check out this list of stops closest to your destination Semarang Plaza Agus Salim; Jalan Kauman 59; Jalan Kh Agus Salim; Jalan Kepodang; Jalan Mt. Haryono 101; Hotel Gumaya; Jalan Pemuda; Semarang to see if there’s another route that gets you there at an earlier time? Moovit helps you find alternative routes or times. Get directions from and directions to Pasar Gang Baru easily from the Moovit App or make riding to Pasar Gang Baru easy, which is why over million users, including users in Kota Semarang, trust Moovit as the best app for public transit. You don’t need to download an individual bus app or train app, Moovit is your all-in-one transit app that helps you find the best bus time or train time information on prices of Bus, costs and ride fares to Pasar Gang Baru, please check the Moovit the app to navigate to popular places including to the airport, hospital, stadium, grocery store, mall, coffee shop, school, college, and Gang Baru, Kota SemarangAttractions near Pasar Gang BaruPasar Gg Baru, SemarangToko Pia Tan Tie KangMie Gang Baru 49Toko Tam Kie KangJalan Gang Pasar BaruMim BekanganJalan Gang Warung 7Mm FashionPecinan SemarangDepot Air Minum YakuaMirasa MantapPasar PedamaranGudeg Wijilan Yogyakarta Hj. Yetty RToko Mukti Tembakau EceranToko mas "Bintang mas"Toko Roti GalaxyToko kerajinan mas & perak SULAIMANTianshi - Kantor Cabang SemarangToko SeptiyanMukti Cafe cigars, tobacco, pipes shop & cafePublic transit lines with stations closest to Pasar Gang Baru in Kota SemarangTrain lines with stations closest to Pasar Gang Baru in Kota SemarangBus lines with stations closest to Pasar Gang Baru in Kota SemarangLast updated on March 21, 2023
Merupakan salah satu pasar tradisional di Kota Semarang, Pasar Gang Baru berada di daerah Pecinan, tepatnya sebelah timur Beteng, membentang antara Gang Pinggir dan Gang Tengah. Aktifitas pedagang pasar Gang Baru dimulai pada pagi hari sekitar pukul 5, dari berbagai daerah sekitar Semarang pedagang berdatangan dan menawarkan berbagai jenis barang dagangan di pasar ini. Sudah puluhan tahun pasar tradisional ini menyediakan berbagai kebutuhan sehari – hari mulai dari bahan makanan, pakaian, aneka obat tradisional ataupun perlengkapan upacara ritual masyarakat Tionghoa. Pasar ini dapat dicapai melalui jalan Sebandaran atau dari Gang Warung atau juga dari Kranggan, yang kebanyakan pengunjung atau pedangang memarkirkan kendaraan atau mobilnya di gang Belakang yang berada di sebelah timurnya. Antara pukul 6 hingga pukul 10 menjadi waktu yang ideal untuk berbelanja, karena barang dagangan relatif masih lengkap dibandingkan setelah jam 10 yang kebanyakan pedagang sudah mulai kehabisan stok dan pasar mulai kelihatan agak lengang. Sebenarnya Pasar Gang Baru ini buka sampai sore namun hanya pedagang yang tinggal di gang ini yang masih menjajakan dagangannya, yang kebanyakan menjajakan bahan makanan serta perlengkapan upacara ritual Tionghoa. Dan pedagang lain mulai menyingkirkan lapak lapaknya. Satu hari menjelang hari terakhir penanggalan China atau tanggal 29 bulan 12 penanggalan Imlek, terdapat satu hal yang unik tahunan di Pasar Gang Baru ini, yang mana pasar buka sehari semalam dan ramai oleh pengunjung hingga pagi hari. Sebuah tradisi yang disebut oleh masyarakat pecinan sebagai acara Ji Kao Mee Malam tanggal 29, aneka jenis keperluan upacara untuk menyambut tahun baru Imlek dijajakan. Wat Kwee kue mangkok berukuran besar dan berwarna merah segar menjadi salah satu menu wajib untuk upacara tahun baru Imlek. Kue ini hanya bisa ditemui di Pasar ini pada malam hari tanggal 29 itu saja. Selain Wat Kwee terdapat juga kue keranjang, kue manis terbuat dari beras ketan dan gula jawa yang menjadi hidangan khas lain yang selalu tersaji pada hari – hari menjelang tahun baru Imlek.
The heart of Central Java, Semarang, with its multicultural history would be the best city for those who love exploring cities with diverse cultural heritage. It’s also one of the largest metropolitan cities in Indonesia, and provides so many compelling itineraries for you to visit. Semarang is traversed by many rivers in the middle of the city just like Venice in Italy, thus Netherland ever called this city as Venetië van Java or The Venice of Java. This city is also known as Kota Lumpia or Lumpia City. Lumpia is one of the most delicious snacks you could ever find in Indonesia. It’s a snack born by acculturation of two cultures, Javanese and Chinese, and a typical food from Semarang. As one of the huge cities in Indonesia, Semarang is never deserted by tourists all over the world. Let’s learn more about the reasons why. History of Semarang In the 15th century, Chinese emperor’s emissary Zheng He, otherwise known as Admiral Cheng Ho, set foot on Java. From the 17th century onwards, Semarang became an entrepot for spices, also a busy harbor for trade and passengers when travel was made predominantly by sea. The city of Semarang, capital of the province of Central Java, sits precisely in the center of the northern seaboard of the fertile and densely populated island of Java. This strategic position of Semarang has made the city a melting pot of Chinese, Indian Arab, and European cultures. Wander around the Chinese quarters and the Dutch commercial district, you will see the influences of different cultures everywhere. In the older part of the city near the harbor named Kota Lama, or the Oudstadt, stroll around to explore the historic old buildings in what was once the European commercial district. What to Do With so many countries sailing to Semarang during those old times, no wonder we can feel the charming old-time heritage atmosphere around the city. These buildings are also influenced by the European style of architecture and also old Chinese architecture style. Here is a list you must stop by when you visit Semarang; 1. The Iconic Blenduk Church The most renowned landmark to see here is the Koepelkerk, a Pantheon style church, locally known as Gereja Blenduk, a copper-domed Dutch church dating from 1753. 2. Brown Canyon Another tourist gem you should consider when you visit Semarang is Brown Canyon, located in Rowosari. This landmark showcases its majestic sandy brown cliffs with greenery spread throughout the area. The Brown Canyon's panoramic scenery has brought attention among professional and amateur photographers as it offers similar nuance as the Grand Canyon in America. Though originally created for mining, this site has naturally eroded throughout the years, creating a unique structure. Those who are interested to visit this site should consider exploring during the weekends, as it will be filled with workers during workdays. 3. The historical Lawang Sewu Lawang sewu is another historical building in Semarang. Lawang sewu is originally from Javanese language which means building with thousand doors. During the colonial era, this building was used as the headquarters of the Dutch East Indies railway company. Many people believe that this building is haunted and often visited by ghost hunters. 4. Sam Poo Kong Temple Complex Sam poo kong is a historical destination built to reminisce Admiral Cheng Ho, a Muslim explorer originating from china. The temple was built in the 15th century and marked as the oldest Chinese temple in Simongan, Semarang. The best time to visit this temple is on the sixth month in the lunar calendar. During that time a festival will be held to commemorate the arrival of admiral Cheng Ho in Semarang. One of the most awaited events is when the people parading the statue of Cheng Ho from Tay Kak Sie temple to Sam Poo Kong. Also, during the auspicious days in the lunar calendar or historical omens in Cheng Ho’s history, there will be festivals and celebrations held in front of the yard of the temple. 5. Semawis Night Market If you visit Semarang during the weekend, then a visit to Semawis night market is a must. This area of night market is also known as the Chinatown of Semarang. Located in Gang Warung, Semarang, this night market sells a variety of mouth watering Indonesian and Chinese influenced foods and drinks. The area which is also known by the locals as Waroeng Semawis was established in 2004 to memorialise the 600 years of Cheng Ho’s first expedition in Semarang. You can simply say this night market is a food street heaven since it is lined with street hawkers of satays, fried rice, soup, noodles, desserts and you could possibly find Semarang specialities such as Pisang Plenet and Lumpia. 6. Semarang Iconic’s snacks It will not be complete when you visit any place without trying their local foods and drinks. Semarang is one of the cities where you can fill your cravings for the good foods which will make you want to dig in more and more. For a complete culinary experience, the Pasar Semawis Culinary Center in Gang Warung is truly a must. Most of the food here is different to what you'll find elsewhere. Here a number of stalls sell mouthwatering dishes with pork in them – a rarity anywhere on Java. Get Around In Semarang, taxi is everywhere. Small buses are visible going by the city streets. They go to different parts of the city. You might want to ask the locals before taking one of those city buses. Becak or rickshaw trishaw is a pleasant choice to feel the breeze in Semarang while you enjoy the city scenes. When visiting Kota Lama, take one of those becaks, and enjoy the relaxing ride. Get There Semarang is accessible by air and land. Its strategic location does not make it so difficult to get there. Many domestic airlines fly to Semarang from Jakarta and Surabaya. From Soekarno-Hatta airport in Jakarta, approximately 1 hour to Semarang airport and from Surabaya to Semarang the estimated flight time is 1 hour 10 minutes. From Jakarta, Bandung, Surabaya, and Malang, trains are available as well as buses and rented cars. Going to Yogyakarta and Solo, buses are available. If you choose to travel by buses from Jakarta to Semarang will be around 6-12 hours, it depends on the bus operator itself. Yet, if you travel from Yogyakarta it will be around 3-4 hours to arrive in Semarang. The train station in Semarang is called Stasiun Tawang, It is located right at the northern side of the Kota Lama. Bus station is in Terboyo, which serves intercity buses. If you are travelling from Jakarta by train to Semarang it will take around 5 hours to arrive and from Yogyakarta to Semarang the duration of the train trip is approximately 3 hours 33 minutes. Cruises depart or visit Semarang from the port of Tanjung Emas. Taking a cruise is a great way to take in the attractions of Central Java at a relaxed pace. International cruise liners also stop in Semarang, using it as a base to visit various attractions in the region including Borobudur and Prambanan. There you go, a complete guide for your next holiday in Semarang. You can learn more attractions that you won’t miss in Semarang here.
› KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO Suasana pasar tradisional, Gang Baru di Jalan Beteng, kawasan Pecinan Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin 5/3SEMARANG, KOMPAS – Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan, tepatnya lokasinya di timur Beteng, Kota Semarang, Jawa Tengah, Senin 5/3 ternyata masih jadi magnet kegiatan wisata di kota lunpia ino. Pasar tradisional yang berdiri sejak abad 16 ini, merupakan pasar terbersih di kawasan Pecinan, menempati gang sepanjang kurang dari 300 meter, kebanyakan pedagangnya berjualan di jalan dan emperen pertokoan.“Pasar Gang Baru merupakan pasar orang Tionghoa, yang pedagangnya banyak kalangan pribumi. Di pasar ini, barang-barang yang dijual merupakan barang pilihan, mulai dari sayuran, kuliner sampai buah-buahan. Kalau mau memperoleh sayuran segar dan bagus, tanpa merisaukan harga ya beli di pasar gang baru,” ujar Yongki Tio, pengamat Pecinan dan pemilik restoran Semarang. Lokasi pasar ini adalah gang yang menghubungkan Jalan beteng dengan Jalan Wotgandul Timur. Mengunjungi Pasar Gang Baru menarik untuk mendengarkan pengakuan pedagang buah, Sofia 60, pedagang yang asal Bangetayu. Dia menggelar dagangan buah pisang di emperen toko milik warga Tionghoa. Sofia tidak sendirian, di sebelahnya ada pula pedagang hasil bumi juga menaruh lapan di depan toko. Untuk masuk toko gerabah milik Cik Haka itu hanya tersisa celah cukup untuk lalu lalang satu-dua pengunujung mengaku, dia sudah berjualan sejak 30 tahun silam. Sebagai pedagang generasi kedua, dia tidak pernah pindah lokasi berjualan di pasar Gang Baru. Meski berada di emperen, sebagian buahnya di jalan, namun merasa nyaman saja menjajakan pisang berbagai jenis mulai dari pisang ambon, pisang raja, pisang susu dan pisang Apabila ke Semarang, Jawa Tengah hendak belanja daging sapi berkualitas, dengan harga yang bisa ditawar datang saja ke Pasar Gang Baru di kawasan Pecinan, Jalan Beteng, Kota SemarangWortel berkualitas di pasar ini, dijual seharga Rp untuk seperempat kilo. Kemudian, bawang merah berkualitas bisa Rp setengah kilo serta pisang raja dijual Rp kalau agak besar dan buahnya matang seharga Rp per. Daging sapi segar rata-rata Rp per serupa, pedagang pribumi memenuhi halaman, emperen maupun jalanan di depan toko sudah jamak. Seperti juga Mak Busah 50, yang menyebut dirinya pedagang ayu itu juga berjualan rempah dan bumbu dapur di depan toko Roti Pia Tan Tie Kang. “Saya sudah lama berjualan disini, sudah tiga generasi. Kalau jalan dan emperen dipenuhi pedagang, tidak ada yang merasa terganggung. Semua pedagang saling menghormati dan saling mencari uang sesuai rejeki masing-masing,” ujar Cik Tan pedagang mengaku, mereka bahkan disuruh oleh pemilik toko untuk berjualan di emperennya. Hal ini bukan tidak ada maksudnya. Kadang toko pakain sepi, tetapi kalau ada pedagang sayuran, biasanya peengunjung setelah membeli sayuran terus mampir ke toko pakaian. Di saat menjelang perayaan Imlek atau tahun baru, toko pakaian Tionghoa banyak didatangi pengunjung untuk beli pakaian sesuai perayaan pasar gang Baru uniknya juga terdapat tukang gendong. Jumlahnya 6-7 orang, kebanyakan kaum perempuan yang sudah sebaya. Apabila pengunjung berbelanja di pasar ini, mereka bisa memanfaatkan jasa tukang gendong. Tak peduli, pembeli mau belanja banyak atau sedikit namun tarifnya sama, yakni antara Rp hingga Rp .KOMPAS/WINARTO HERUSANSONO Suparti kiri, salah satu penjual jasa membawakan barang dagangan milik pembeli. Ada sekitar 6-7 mbok mbok, perempuah separuh baya yang siam membawakan barang belanjaan pembeli dengan imbalan upah sekedarnya. Hal ini jadi keunikan pasar pembauran Gang Baru Di Kota SemarangDengan berbekal keranjang bambu, tukang gendong menawarkan jasa untuk membawakan barang belanja. Profesi jasa membawakan barang ini, seperti dituturkan Suparti 55, tukang gendong ingin membantu pembeli supaya tidak repot membawa barang belanjaannya.“Saya siap mengantar, juga bisa menjadi petunjuk sayuran atau daging yang segar. Kalau mau kuliner enak, seperti soto atau nasi pecel, bisa saya anter meski saya tidak ikut makan. Ini pekerjaan jasa sudah saya jalani sejak 1970,” ujar Parti. Upah jasa membawakan barang belanjaan, bisa dianter sampai ke lokasi kendaraan di Tio menjelaskan, pasar Gang Baru merupakan pasar pembauran. Paling mudah mengenali dengan berbaurnya pedagang pribumi yang memenuhi emperen toko milik Tionghoa. Kalau sepi, mereka bahkan ngobrol bersama. Tak jarang, pengelola toko yang menghabiskan dagangan milik pedagang pribumi, kalau berupa sayuran atau HERUSANSONO Ksunikan pasar pembaruan Pasar Gang Baru, Jalan Beteng, Pecinan Kota Semarang ini hanya ramai pukul sampai siang. Setelah lewat jam itu, pedagang sudah pulang dan gang yang semula sempit mulai dilalui kendaraan bermotor karena pasarnya sudah usaiPasar itu telah jadi magnit kegiatan wisata di kawasan Pecinan Kota Semarang. Pasar hanya beroperasi mulai pukul hingga pukul siang. Setelah jam siang, pasar tradisional itu sepi, gang yang tadinya sempir penuh pedagang akan lebar dan bisa dilalui kendaraan bermotor setelah pedagangnya pulang. Jalan gang itu tetap bersih dan aktivis pedagang hanya dilakukan oleh pemilik toko dan kios.
pasar gang baru semarang city central java