MIGRASITEATER (dari Panggung ke Ruang Keluarga) Syamsul Rijal Paddaitu Teater atau drama sudah sering didengar oleh masyarakat, apalagi di kalan
PertunjukanTeater Sang Pembayun. Bersumber Tradisi Lisan dan Berperspektip Jender" ini merupakan perancangan seni teater kontemporer. Bentuk pertunjukan . Sang kontemporer Pembayun. menafsirkan kembali kisah pertentangan antara Perdikan Mangir dengan Istana Mataram Islam demi aktualisasi maknany di masa kiniSeni pertunjukan teater kontemporer .
Salahsatu unsur penting dalam pementasan teater adalah tata cahaya atau lighting. Lighting adalah penataan peralatan pencahayaan, dalam hal ini adalah untuk untuk menerangi panggung untuk mendukung sebuah pementasan. Sebab, tanpa adanya cahaya, maka pementasan tidak akan terlihat. Secara umum itulah fungsi dari tata cahaya.
DiIndonesia penanggung jawab proses transformasi naskah lakon ke bentuk pemanggungan adalah sutradara yang merupakan pimpinan utama kerja kolektif sebuah teater. Baik buruknya pementasan teater sangat ditentukan oleh kerja sutradara, meskipun unsur-unsur lainnya juga berperan tetapi masih berada di bawah kewenangan sutradara.
Penatapentas menyiapkan panggung yang disesuai dengan isi cerita di dalam naskah. Nah, hal-hal yang perlu disiapkan adalah: 1). kain backdrop/latar belakang 2). dekorasi yang sesuai dengan isi cerita. Jika dilihat dari bentuknya, dekorasi yang digunakan dapat berupa dekorasi naturalis maupun dekorasi nonnaturalis.
arti tak ada rotan akar pun jadi. Salam Budaya, membahas tata panggung di dalam seni teater. Secara cepat kita akan memiliki definisi sendiri untuk mengartikan sebuah panggung yang di gunakan seorang aktor/aktris teater. Mungkin ada sebagai dari kita yang mengartikan panggung adalah tempat yang luas dan memiliki ketinggian agar dapat di liaht banyak orang dan berfungsi sebagai tempat jalannya pementasan teater. Sebenarnya definisi seperti itu sudah di katakan benar namu kali ini kita akan membahas tata panggung mengenai pendapat yang sudah di tuliskan oleh para seniman dan para ahli di bidangnya. Dari pada penasaran dengan tata panggung seni teater lebih baik kita simak di bawah selengkapnya. Tata Pentas Tata pentas bisa disebut juga dengan scenery atau pemandangan latar belakang Background tempat memainkan lakon. Tata pentas dalam pengertian luas adalah suasana seputar gerak laku di atas pentas dan semua elemen-elemen visual atau yang terlihat oleh mata yang mengitari pemeran dalam pementasan. Tata pentas dalam pengertian teknik terbatas yaitu benda yang membentuk suatu latar belakang fisik dan memberi batas lingkungan gerak laku. Dengan mengacu pada definisi di atas dapat ditarik suatu pengertian bahwa tata pentas adalah semua latar belakang dan benda-benda yang ada dipanggung guna menunjang seorang pemeran memainkan lakon. Sebelum memahami lebih jauh tentang tata pentas, kita perlu mengetahui apa yang dimaksud pentas itu sendiri. Pentas menurut Pramana Padmodarmaya ialah tempat pertunjukan dengan pertunjukan kesenian yang menggunakan manusia pemeran sebagai media utama. Dalam hal ini misalnya pertunjukan tari , teater tradisional ketoprak, ludruk, lenong, longser, randai makyong, mendu, mamanda, arja dan lain sebagainya, sandiwara atau drama nontradisi baik sandiwara baru maupun teater kontemporer. Webster mendefinisikan pentas sebagai suatu tempat yang tinggi dimana lakon-lakon drama dipentaskan atau suatu tempat dimana para aktor bermain. Sedang dalam kamus umum bahasa Indonesia menerangkan pentas sebagai lantai yang agak ketinggian dirumah untuk tempat tidur ataupun di dapur untuk memasak. Dengan demikian kalau disimpulkan pentas adalah suatu tempat dimana para penari atau pemeran menampilkan seni pertunjukan dihadapan penonton. Selain istilah pentas kita mengenal istilah panggung. Panggung menurut Purwadarminta ialah lantai yang bertiang atau rumah yang tinggi atau lantai yang berbeda ketinggiannya untuk bermain sandiwara, balkon atau podium. Dalam seni pertunjukan panggung dikenal dengan istilah Stage melingkupi pengertian seluruh panggung. Jika panggung merupakan tempat yang tinggi agar karya seni yang diperagakan diatasnya dapat terlihat oleh penonton, maka pentas juga merupakan suatu ketinggian yang dapat membentuk dekorasi, ruang tamu, kamar belajar, rumah adat dan sebagainya. Jadi beda panggung dengan pentas ialah pentas dapat berada diatas panggung atau dapat pula di arena atau lapangan. Dari pengertian di atas dapat dijelaskan, pentas merupakan bagian dari panggung yaitu suatu tempat yang ditinggikan yang berisi dekorasi dan penonton dapat jelas melihat. Dalam istilah sehari-hari sering disebut dengan panggung pementasan, dan apabila suatu seni pertunjukan dipergelarkan tanpa menggunakan panggung maka disebut arena pementasan. Sehingga pementasan dapat diadakan diarena atau lapangan. Kini yang dianggap pentas bagi seni pertunjukan kontemporer tidak saja berupa panggung yang biasa terdapat pada sebuah gedung akan tetapi keseluruhan dari pada gedung itulah pentas, yakni panggung dan tempat orang menonton. Sebab pada penampilan seni pertunjukan tokoh dapat saja turun berkomunikasi dengan penontonnya atau ia dapat muncul dari arah penonton. Seperti istilah Shakespeare bahwa seluruh dunia ini adalah pentas all the word’s stage. Dengan begitu bisa saja setiap lingkungan masyarakat memiliki sebuah pentas yang memadai dan sesuai untuk mementaskan sebuah seni pertunjukan. Macam-Macam Panggung Secara fisik bentuk panggung dapat dibagi menjadi tiga macam, yaitu panggung tertutup, panggung terbuka dan panggung kereta. panggung tertutup terdiri dari panggung prosenium, panggung portable dan juga dapat berupa arena. Sedangkan panggung terbuka atau lebih dikenal dengan sebutan open air stage dan bentuknya juga bermacam-macam. Panggung Prosenium Panggung prosenium merupakan panggung konvensional yang memiliki ruang prosenium atau suatu bingkai gambar melalui mana penonton menyaksikan pertunjukan. Hubungan antara panggung dan auditorium dipisahkan atau dibatasi oleh dinding atau lubang prosenium. Sedangkan sisi atau tepi lubang prosenium bisa berupa garis lengkung atau garis lurus yang dapat disebut dengan pelengkung prosenium Proscenium Arch. Panggung prosenium dibuat untuk membatasi daerah pemeranan dengan penonton. Arah dari panggung ini hanya satu jurusan yaitu kearah penonton saja, agar pandangan penonton lebih terpusat kearah pertunjukan. Para pemeran diatas panggung juga agar lebih jelas dan memusatkan perhatian penonton. Dalam kesadaran itulah maka keadaan pentas prosenium harus dapat memenuhi fungsi melayani pertunjukan dengan sebaik-baiknya. Dengan kesadaran bahwa penonton yang datang hanya bermaksud untuk menonton pertunjukan, oleh karena itu harus dihindarikan sejauh mungkin apa yang nampak dalam pentas prosenium yang sifatnya bukan pertunjukan. Maka dipasanglah layar-layar curtain dan sebeng-sebeng Side wing. Maksudnya agar segala persiapan pertunjukan dibelakang pentas yang sifatnya bukan pertunjukan tidak dilihat oleh penonton. Pentas prosenium tidak seakrab pentas arena, karena memang ada kesengajaan atau kesadaran membuat pertunjukan dengan ukuran-ukuran tertentu. Ukuran-ukuran atau nilai-nilai tertentu dari pertunjukan itu kemudian menjadi konvensi. Maka dari itu pertunjukan yang melakukan konvensi demikian disebut dengan pertunjukan konvensional. Panggung Portable Panggung portable yaitu panggung tanpa layar muka dan dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung dengan mempergunakan panggung podium, platform yang dipasang dengan kokoh di atas kuda-kuda. Sebagai tempat penonton biasanya mempergunakan kursi lipat. Adegan-adegan dapat diakhiri dengan mematikan lampu black out sebagai pengganti layar depan. Dengan kata lain bahwa panggung portable yaitu panggung yang dibuat secara tidak permanen. Panggung Arena Panggung arena merupakan bentuk panggung yang paling sederhana dibandingkan dengan bentuk-bentuk pangung yang lainnya. Panggung ini dapat dibuat di dalam maupun di luar gedung asal dapat dipergunakan secara memadai. Kursi-kursi penonton diatur sedemikian rupa sehingga tempat panggung berada di tengah dan antara deretan kursi ada lorong untuk masuk dan keluar pemain atau penari menurut kebutuhan pertunjukan tersebut. Papan penyangga peninggi ditempatkan di belakang masing-masing deret kursi, sehingga kursi deretan belakang dapat melihat dengan baik tanpa terhalang penonton dimukanya. Sebagai penganti layar pada akhir pertunjukan atau pergantian babak dapat digunakan dengan cara mematikan lampu black out. Panggung Terbuka Panggung terbuka sebetulnya lahir dan dibuat di daerah atau tempat terbuka. Berbagai variasi dapat digunakan untuk memproduksi pertunjukan di tempat terbuka. Pentas dapat dibuat di beranda rumah, teras sebuah gedung dengan penonton berada di halaman, atau dapat diadakan disebuah tempat yang landai dimana penonton berada di bagian bawah tempat tersebut. Panggung terbuka permanen open air stage yang cukup popular di Indonesia antara lain adalah panggung terbuka di Candi Prambanan Panggung Kereta Panggung kereta disebut juga dengan panggung keliling dan digunakan untuk mempertunjukkan karya-karya teater dari satu tempat ke tempat lain dengan menggunakan panggung yang dibuat di atas kereta. Perkembangan sekarang panggung tidak dibuat di atas kereta tetapi dibuat diatas mobil trailer yang diperlengkapi menurut kebutuhan dan perlengkapan tata cahaya yang sesuai dengan kebutuhan pentas. Jadi kelompok kesenian dapat mementaskan karyanya dari satu tempat ke tempat lain tanpa harus memikirkan gedung pertunjukan tetapi hanya mencari tanah yang agak lapang untuk memarkir kereta dan penonton bebas untuk menonton. Pokok Persyaratan Set Panggung Set panggung atau pentas scenery yaitu penampilan visual lingkungan sekitar gerak laku pemeran dalam sebuah lakon. Untuk itu dalam merancang pentas harus memperhatikan aspek-aspek tempat gerak-laku, memperkuat gerak-laku dan mendandani atau memperindah gerak-laku. Oleh sebab itu, tugas seorang perancang pentas hendaklah merencanakan set-nya sedemikian rupa sehingga Dapat memberi ruang kepada gerak-laku. Dapat memberi pernyataan suasana lakon. Dapat memberi pandangan yang menarik. Dapat dilihat dan dimengerti oleh penonton. Merupakan rancangan yang sederhana Dapat bermanfaat terus menerus bagi pemeran atau pelaku. Dapat secara efisien dibuat, disusun dan dibawa. Dapat membuat rancangan yang menunjukkan bahwa setiap elemen yang terdapat didalam penampilan visual pentasnya memiliki hubungan satu sama lain. Sumber Teaterku's Oleh karena itu, secara singkat seorang perancang pentas yang membuat set harus memiliki tujuan yaitu lokatif, ekspresif, atraktif, jelas, sederhana, bermanfaat, praktis dan organis. Dan itulah materi mengenai Tata Panggung di Dalam Seni Teater,Semoga dapat bermanfaat dan menambah wawasan pembaca., Terimakasih dan Salam Budaya.
Unduh PDF Unduh PDF Dalam pertunjukan teater, peran produser berbeda namun bukan tidak lebih penting daripada peran sutradara. Produser bertanggung jawab untuk masalah finansial, manajerial serta kewajiban logistik untuk sebuah pembuatan pertunjukan teater. Produser juga dapat memberikan saran dalam sisi kreativitas pertunjukan. Lihat Langkah 1 di bawah ini untuk mempelajari cara membuat sebuah pertunjukan teater sendiri! 1 Temukan sebuah naskah. Anda sebagai produser adalah orang pertama yang memulai proses dari pembuatan sebuah pertunjukan teater. Sebelum hal lain dimulai, Anda dan/atau staf Anda perlu untuk menentukan "drama teater apa yang akan dibuat". Anda dapat membuat teater klasik seperti Les Miserables, Death of a Salesman, Ms. Saigon, atau A Raisin in the Sun – pertunjukan teater yang terkenal seperti ini telah sering dipentaskan selama berpuluh-puluh tahun setelah pemunculan pertamanya. Namun begitu, Anda juga dapat memutuskan untuk mempertunjukkan sebuah drama teater yang baru. Dalam hal ini, Anda harus memastikan kualitas naskah dari para penulis yang berbakat, yang dapat ditemukan di berbagai tempat, termasuk tempat perkuliahan, perusahaan teater atau melalui sebuah agen atau penerbit. Ingatlah bahwa pertunjukan teater adalah kekayaan intelektual. Oleh karena itu, pertunjukan tersebut menghendaki kita untuk membayar royalti dalam bahwa Anda menghubungi dramawan, agennya atau pemilik hak pertunjukan bahwa naskah yang telah dipilih bukanlah domain publik. 2 Temukan seorang sutradara. Sutradara merupakan "bos" dari pertunjukan tersebut dalam hal keputusan-keputusan daya cipta. Ia mengatur para pemain saat latihan serta memiliki pandangan akhir perihal keputusan estetis seperti perlengkapan dan desain kostum. Sutradara juga merupakan orang yang paling banyak mendapatkan apresiasi atau cemoohan dari pertunjukan oleh para pemain. Produser bertanggung jawab untuk menemukan seorang sutradara yang cocok untuk pertunjukan tersebut – seorang teman, rekan sejawat atau pendatang baru yang berbakat dapat dipilih menjadi seorang sutradara. Namun demikian, perlu diketahui bahwa sutradara dapat menolak undangan untuk menyutradarai atau menegosiasikan bayaran yang lebih tinggi. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk mencari pengganti sutradara dan/atau ikut serta dalam negosiasi tertentu sesuai kebutuhan. Beberapa produser memiliki peran yang sama seperti sutradara. Hal ini dapat membuat beban yang harus dipikul menjadi sangat besar. Oleh karena itu, berhati-hatilah untuk memiliki peran ganda, terkecuali jika Anda telah memiliki banyak pengalaman. 3 Dapatkan penjaminan pendanaan. Salah satu fungsi yang terpenting dari seorang produser adalah membiayai pertunjukan. Jika Anda memiliki dana yang cukup untuk membiayai pertunjukan, Anda dapat berperan sebagai penyokong dana tunggal. Namun demikian, banyak pertunjukan dibiayai oleh sejumlah kelompok investor –sekelompok orang yang kaya berharap untuk mendapatkan keuntungan dari pertunjukan tersebut. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk "membujuk" para investor, baik itu kepada teman-teman pribadi atau orang asing yang kaya untuk menyokong pendanaan pertunjukan. Anda ’juga’’ bertanggung jawab untuk menjaga para investor tetap senang serta tetap mendapatkan informasi dari pertunjukan, memberitahu mereka tentang perubahan-perubahan yang ada, proyeksi penjualan yang baru, dll. 4 Temukan sebuah tempat untuk pertunjukan. Sebuah tempat diperlukan untuk kegiatan latihan dan juga pertunjukannya itu sendiri. Sebagai seorang produser, Anda bertanggung jawab untuk memastikan tempat untuk pembuatan pertunjukan tersebut. Tempat tersebut harus dapat mengakomodasi aspek-aspek teknis dari pembuatan pertunjukan tersebut dalam hal ukuran panggung, pencahayaan, sistem suara, dll. dan harus memiliki ukuran yang cukup luas untuk mengakomodasi jumlah penonton. Beberapa aspek lain yang perlu Anda pertimbangkan adalah Biaya penggunaan tempat – tempat yang berbeda memiliki aturan-aturan bagi hasil dari penjualan tiket, dll. Apakah tempat pertunjukan tersebut menyediakan staf depan ruangan pemeriksa tiket, dll. atau tidak Apakah tempat tersebut menyediakan asuransi atau tidak Kualitas estetis dan akustik dari tempat pertunjukan Sejarah tempat pertunjukan 5 Buatlah jadwal untuk audisi. Setiap pertunjukan memerlukan pemain –bahkan untuk pertunjukan seorang pemain saja. Jika Anda memiliki jaringan yang baik, Anda dapat menggunakan jasa pemain tertentu dalam pembuatan pertunjukan Anda. Dalam hal ini, Anda dapat langsung menghubungi mereka untuk menawarkan partisipasi dalam pertunjukan tersebut. Jika tidak, Anda harus membuat jadwal audisi. Pastikan untuk mempromosikan audisi tersebut sehingga pemain yang berbakat mengetahui tempat dan waktu audisi untuk pertunjukan tersebut. Fokuskan promosi audisi tersebut di tempat-tempat di mana para pemain biasanya berada, seperti perusahaan teater, sekolah seni, dll. Serta kelompok-kelompok yang sering berhubungan dengan pemain tersebut seperti agen pencari bakat. 6 Rekrut staf pendukung. Aktor bukanlah satu-satunya unsur pemain yang ada dalam sebuah pertunjukan. Petugas pentas, teknisi pencahayaan dan suara, perancang busana, koreografer dan sebagainya berkolaborasi untuk menyukseskan sebuah pertunjukan. Sebagai seorang produser, Anda perlu mengatur perekrutan staf pendukung, meskipun Anda tidak perlu mengatur mereka dalam kewajibannya sehari-hari karena biasanya tugas ini dilimpahkan kepada beberapa manajer. Catatlah bahwa beberapa tempat pertunjukan ada yang menyediakan staf depan ruangan ada pula yang tidak menyediakan. Jika tidak, Anda perlu merekrut beberapa anggota staf tersebut. 7Pilihlah para pemain. Biasanya, sutradara memiliki pandangan akhir mengenai pemilihan pemain, karena ia merupakan orang yang akan bekerja langsung dengan para pemain untuk membuat pertunjukan tersebut. Namun demikian, Anda tetap dapat memberikan masukan untuk proses pemilihan pemain. Hal ini tergantung pada hubungan Anda dengan sutradara serta terutama jika Anda memiliki pengalaman dalam aspek kreatid pada pembuatan pertunjukan teater. Iklan 1 Atur jadwal latihan. Pertunjukan teater memerlukan persiapan dan latihan yang intensif agar siap untuk mementaskan pertunjukan di depan para penonton. Lakukan kolaborasi dengan sutradara untuk membuat jadwal yang keras namun tetap masuk akal. Dalam hal intensitas, latihan perlu dilakukan lebih sering seiring dengan semakin dekatnya waktu pementasan. Perhatikan biaya serta tersedianya tempat latihan serta jadwal-jadwal pementasan lain di tempat pertunjukan yang telah Anda pilih. Anda disarankan untuk membuat jadwal latihan setidaknya satu jam untuk setiap lembar naskah.[1] Pastikan untuk menyediakan waktu dalam setiap latihan teknis dan satu waktu untuk latihan geladi resik. Latihan teknis dapat memberikan kesempatan kepada para pemain, sutradara dan kru untuk mementaskan pertunjukan dengan menggunakan aspek teknis dalam pertunjukan tersebut – pencahayaan, isyarat suara, kostum, dan efek spesial. Latihan geladi resik mementaskan pertunjukan "seolah-olah terdapat penonton yang menonton" tanpa jeda atau berhenti. Apabila pemain lupa dialognya, pertunjukan tersebut harus tetap berjalan seperti pertunjukan yang sebenarnya. 2Pastikan jaminan asuransi. Beberapa tempat pertunjukan ada yang akan mengatur jaminan asuransi untuk pembuatan pertunjukan teater di sana ada juga yang tidak mengatur. Apabila terdapat seorang pemain atau penonton yang terluka saat pertunjukan, jaminan asuransi menanggung biayanya, melindungi Anda dari biaya-biaya pemeliharaan Anda maupun tempat pertunjukan. Oleh karena itu, jaminan asuransi merupakan ide yang bijak untuk banyak pertunjukan teater, "terutama" pertunjukan yang melibatkan gaya akrobatik terbang tinggi, piroteknik, dan sebagainya. 3 Buat atau beli perlengkapan panggung, kostum serta perlengkapan lainnya. Menghabiskan banyak waktu untuk membuat perlengkapan dan kostum yang dirancang khusus untuk pertunjukan. Pembuatan perlengkapan-perlengkapan yang rumit bahkan harus sudah dimulai sebelum para pemain memulai latihan! Sebagai seorang produser, Anda perlu merekrut, mengoordinasikan dan mendelegasikan perancang serta teknisi untuk membuat pertunjukan teater tersebut. Jika dana untuk pembuatan pertunjukan teater terbatas, Anda tidak perlu membuat setiap aspek fisik yang diperlukan. Anda dapat menggunakan pakaian zaman dahulu sebagai kostum yang digunakan. Anda dapat meminta bantuan relawan di daerah Anda untuk menyediakan perlengkapan yang dibutuhkan. Teater dapat menjadi kesempatan yang besar untuk menghibur komunitas secara bersama-sama. 4 Buat jadwal pertunjukan. Biasanya, pertunjukan teater tidak hanya dipentaskan satu kali. Pertunjukan teater yang besar dapat dipentaskan untuk beberapa hari dalam seminggu untuk jangka waktu berbulan-bulan. Bahkan pertunjukan teater yang lebih kecil pun biasanya memiliki "rentetan" pertunjukan terdiri dari beberapa pertunjukan. Sebagai seorang produser, Anda perlu menentukan jadwal-jadwal pertunjukan sesuai dengan jadwal hari libur, persetujuan staf Anda serta pemasaran seperti kunjungan teater musiman dan sebagainya. Cobalah untuk tetap mementaskan pertunjukan tersebut selama Anda percaya bahwa Anda dapat menjual tiket yang cukup untuk menghasilkan pendapatan –jika pertunjukan tersebut sukses, Anda dapat mementaskan pertunjukan ekstra. 5 Promosikan pertunjukan tersebut. Promosi merupakan salah satu tanggung jawab penting dan bahkan yang terpenting dari seorang produser untuk membuat tempat pertunjukan Anda dipenuhi oleh penonton. Anda harus melakukan berbagai cara meskipun dengan dana yang terbatas. Anda dapat mempromosikan pertunjukan Anda melalui penyewaan iklan di radio, televisi atau papan pengumuman atau menyebarkan lembaran-lembaran di universitas di daerah Anda. Banyaknya biaya yang perlu dikeluarkan untuk promosi tersebut tergantung pada seberapa "besar" usaha promosi yang dilakukan. Tidak semua pilihan promosi memerlukan biaya. Jika anda dapat membujuk saluran televisi atau koran lokal untuk mempromosikan pertunjukan Anda, maka Anda akan mendapatkan publikasi gratis. Selain itu, jaringan internet menawarkan berbagai macam promosi gratis seperti laman media sosial serta surel. 6 Awasi pertunjukan tersebut saat berlangsung. Tanggung jawab Anda tidak berakhir saat pertunjukan berlangsung. Meskipun tidak terlalu banyak persiapan dan perencanaan yang harus dilakukan lagi, Anda tetaplah orang yang bertanggung jawab untuk setiap aspek dalam pembuatan pertunjukan tersebut. Bersiaplah untuk mengatasi masalah-masalah yang dapat muncul. Anda perlu merancang waktu untuk memperbaiki atau mengganti perlengkapan yang rusak, mengatasi konflik jadwal dengan membuat ulang jadwal dan sebagainya. Keinginan Anda adalah pertunjukan tersebut berjalan mulus, tidak ada masalah yang terjadi, serta tidak membuat Anda tidak bertugas setelah pementasan pertama Anda. Sebagaimana yang dijelaskan di atas, salah satu yang perlu Anda lakukan adalah memberikan informasi tentang status pertunjukan –terutama dalam hal finansial. Para investor mungkin menghendaki Anda untuk melaporkan laporan finansial. Hal ini dapat menjadi pengalaman yang menegangkan ketika pertunjukan tersebut tidak menghasilkan keuntungan. 7Bayar kembali para staf dan investor. Ketika pertunjukan Anda telah memulai meraup keuntungan dari penjualan tiket, Anda harus mulai membayar kembali investor dengan persentase uang yang didapatkan. Tempat pertunjukan juga seringkali menghendaki Anda untuk memberikan pendapatan tertentu dari penjualan tiket – sebagai produser, Anda harus mengatur pendistribusian uang yang dibuat sehingga tepat sasaran. Baik pertunjukan tersebut meraup keuntungan atau tidak, Anda harus memastikan bahwa para pemain dan staf yang telah bekerja keras pun telah mendapatkan bayaran sesuai dengan yang telah dijanjikan. Iklan Peringatan Para aktor, kru dan aktris mungkin tidak selalu melakukan apa yang Anda ingin mereka lakukan. Cobalah untuk membantu mereka, tetapi ingatlah bahwa tidak ada orang yang senang dengan sutradara yang selalu rewel. Iklan Tentang wikiHow ini Halaman ini telah diakses sebanyak kali. Apakah artikel ini membantu Anda?
Kompas TV entertainment seni budaya Jumat, 20 Januari 2023 1153 WIB Pementasan Sampek Engtay Teater Koma Sumber Laman Teater Koma - JAKARTA, - Kabar duka datang pada Jumat pagi 20/1/2023. Nano Riantiarno, pendiri dan sutradara Teater Koma, meninggal dunia pada usia 73 tahun di rumahnya, di Kawasan Bintaro, Jakarta Selatan. Nano, nama lengkap Norbertus Riantiarno, tak bisa dipisahkan dari Teater Koma yang berdiri sejak 1 Maret 1977 di Jakarta. Dalam usia yang mencapai 46 tahun, teater ini terus berproduksi. Meski para pemain sudah banyak berusia tua, namun regenerasi terus dijalankan. Salah seorang anak Nano, Gagah Tridarma Prasetya, kini melanjutkan kiprah sang ayah sebagai sutradara. Begitu pula dengan Rangga Riantiarno yang ikut menjadi pemain. Hingga September 2022 lalu, melalui pentas "Roro Jonggrang" Teater Koma telah memproduksi 225 pertunjukan. Sebuah angka yang terbilang panjang. Dan produksi ke 225 itu masih disutradrai oleh Nano yang sudah memasuki usia 73. Baca Juga Pendiri Teater Koma Norbertus Riantiarno Meninggal Dunia, Sempat Dirawat di Rumah Sakit Dalam perjalanan panjangnya, Teater Koma pernah mengalami masa-masa kelabu, ketika pementasan dicekal di masa Orde Baru. Misalnya, lakon "Opera Kecoa" pada 1990 yang dilarang pentas di Gedung Kesenian Jakarta meski acara sudah siap dimulai. Bahkan, pementasan ini pun tidak diberi izin pentas keliling ke Jepang. Namun setahun kemudian, dipentaskan dengan judul “Cockroach Opera” oleh Belvoir Theatre di Sydney, Australia. Dari sisi pertunjukan, Teater Koma selalu berhasil merebut hati penonton. Selalu tampil lebih dari satu malam dengan penonton yang selalu penuh. Cerita yang renyah, menghibur, dengan dialog menyentil menjadi salah satu kekuatan Teater Koma. Bahkan, lewat pertunjukan "Sampek Engtay, berhasil memperoleh hadiah MURI Museum Rekor Indonesia, karena dipentaskan sebanyak 80 kali selama 15 tahun dengan 8 pemain tetap. Kini, bukan saja pemain yang banyak mengalami regenerasi. Bahkan penonton sudah berganti. Mereka yang menikmati Teater Koma di masa Orde Baru dengan romantikanya, akan berbeda rasa dengan masa kini yang jauh dari unsur pencekalan. Di masa Orde Baru, pentas teater terasa seperti kanalisasi untuk memberi ruang kritik kepada penguasa. Meski begitu, Teater Koma menolak koma. Seperti dilihat dari situs resminya, regenerasi teater sudah tentu harus menyentuh berbagai bidang. Bukan hanya wilayah keaktoran saja yang perlu digarap. Teater membutuhkan penonton, dramaturg, sutradara, kritikus, pemikir, penulis, pekerja panggung, manajemen pengelolaan, penyandang dana dan wadah pementasan. Semua unsur itu seharusnya merupakan kekuatan-kekuatan yang menyatu dan sinergis. Satu hal yang juga tak kurang pentingnya, adalah, teater membutuhkan ruang gerak yang sepadan tanpa kecurigaan. Hal itu penting bagi pengembangan imajinasi kreatif dan kemungkinan lahirnya berbagai inovasi. Baca Juga Sambut HUT RI, KJRI Perth Boyong Gatot Kaca dan Pertunjukan Seni Indonesia Sautu ketika Nano diwawancara soal nama Teater Koma, "Kita sepakat memberi nama Teater Koma saat itu bukan teater titik, sebab kami tidak akan berhenti berkarya meskipun usia dan profesi berbeda tapi kami tetap berhimpun,” ungkapnya di Jakarta, pada 2016 silam. Sumber Kompas TV BERITA LAINNYA
- Dalam sebuah pementasan teater, persiapan pertunjukan merupakan suatu hal yang harus ada. Pementasan teater yang baik, tentu memerlukan persiapan yang baik dan matang juga. Terciptanya suatu pementasan yang baik merupakan hasil dari suatu manajemen produksi yang baik. Manajemen produksi dalam pementasan diperlukan agar sekolompok orang atau kelompok dapat secara sistematis melaksanakan pekerjaannya secara efisien. Dalam pelaksanaannya, manajemen produksi teater dibagi menjadi dua kelompok kerja, yaitu manajemen produksi yang bersifat administratif dan manajemen produksi yang bersifat artistik. Kedua manajemen tersebut perlu saling bekerja sama dalam suatu pementasan. Dilansir dari Buku Paket Sosial Budaya Kelas IX, pementasan teater dibagi menjadi 3 tahap, yaitu prapementasan, pementasan, dan pascapementasan. Prapementasan teater juga dibagi lagi menjadi 3 tahap, yaitu Persiapan Pekerjaan Produksi Penguasaan Peran Penguasaan Artistik Dikutip dari Buku Paket Sosial Budaya Kelas IX, 3 tahapan pra-pementasan di atas dijabarkan sebagai berikut1. Persiapan Pekerjaan Produksia. Persiapan pementasan dimulai dengan kegiatan koordinasi antara pimpinan produksi dengan seluruh tim produksi. Pada koordinasi ini, pimpinan produksi menjelaskan rencana dan jadwal kerja teater kepada seluruh tim. Selanjutnya, pimpinan produksi secara menyeluruh mengontrol pelaksanaan kerja yang berhubungan dengan produksi teater. b. Sekretaris bertanggungjawab atas urusan kesekretariatan, meliputi menyusun, menyediakan, serta mengatur surat-surat yang diperlukan dalam produksi teater. c. Bendahara melaksanakan tugas kebendaharaan, seperti membuat laporan terkait ketersediaan dana dan kebutuhan dana dalam produksi teater serta melaporkannya kepada pimpinan produksi. d. Seksi dokumentasi melakukan perencanaan kebutuhan bahan, peralatan dokumentasi, serta melakukan dokumentasi pada proses produksi dan proses artistik teater. e. Seksi publikasi bertugas merancang media publikasi yang akan digunakan produksi teater baik secara audio maupun visual. f. Seksi pendanaan bertugas merencanakan dan merancang pemerolehan sumber dana yang diperlukan pada produksi teater. g. House manager bertugas melakukan koordinasi dengan seksi-seksi di bawahnya, meliputi seksi keamanan, konsumsi, transportasi, ticketing, dan penanggung jawab gedung. h. Seksi keamanan melakukan perencanaan dan pelaksanaan pekerjaan terkait keamanan baik pada masa persiapan maupun saat pementasan. i. Seksi konsumsi bertanggung jawab dalam menyediakan dan mengadakan konsumsi. j. Seksi transportasi melakukan perancangan dan pendataan kebutuhan transportasi yang diperlukan pada masa persiapan maupun saat pementasan berlangsung. k. Ticketing bertanggung jawab dalam merancang dan mencetak tiket yang akan dijual sebelum pementasan berlangsung. l. Penanggung jawab gedung bertanggung jawab mempersiapkan ruang untuk latihan dan gedung untuk pementasan teater jauh sebelum pelaksanaan pementasan dilakukan. 2. Persiapan Pekerjaan Artistika. Penguasaan Lakon1. Penguasaan lakon dilakukan dengan cara menganalisis naskah lakon lakon teater terdiri dari dua unsur yaitu struktur lakon dalam teks. Selanjutnya struktur lakon terdiri dari titik 2 tema com upload, latar cerita dan penokohan. Sedangkan, tekstur lakon hanya dapat dijumpai ketika naskah sudah dientas. Berikut analisis naskah lakon yang dapat dilakukan By what the character say dari ucapan tokoh By what the character do berdasarkan tindakan tokoh By the summation and balancing of the saying and doing melalui keseluruhan dan keseimbangan ucapan dan tindakan tokoh 2. Menentukan plot yang akan ditampilkan. Pembagian plot secara konvensional biasanya meliputi, bagian awal dibuka dengan pengenalan masalah, bagian tengah berisi permasalahan, dan bagian akhir berupa peleraian masalah. 3. Menentukan latar atau setting cerita. Latar cerita mencakup tiga dimensi, yaitu dimensi ruang, waktu, dan suasana. 4. Menentukan penokohan dalam naskah lakon. Tokoh dalam lakon tidak hanya berfungsi menjalin alur cerita tetapi juga membentuk alur cerita. b. Penguasaan PeranPenguasaan dapat dilakukan dengan menerapkah langkah kerja berikut ini 1. Mengidentifikasi tindakan dan laku yang akan dimainkan oleh pemeran. 2. Mengidentifikasi sifat dan watak peran dengan cara mengalisis melalui naskah lakon. 3. Mencari penonjolan karakter peran dengan cara mengidentifikasi bagian-bagian dalam naskah lakon untuk menemukan karakter yang memungkinkan untuk ditonjolkan. 4. Memahami makna dialog peran yang akan dimainkan. 5. Menciptakan gerakan-gerakan dan ekspresi peran. 6. Menentukan waktu yang tepat atau timing, baik pada gerakan maupun dialog. 7. Mempertimbangkan teknik pengucapan dialog peran. 8. Merancang garis pemeraan yang akan dimainkan sehinga setiap peran yang dimainkan mengalami perkembangan menutu titik klimaks. 9. Berdiskusi dengan sutradara mengenai rancangan peran yang akan dimainkan. 10. Menciptakan gerakan-gerakan kecil berupa akting dan bloking yang mendukung peran yang akan dimainkan. 11. Menghidupkan peran melalui imajinasi dengan cara menggambarkan peran yang dimainkan seperti paa penampilan fisik harus digambarkan secara jelas. c. Penguasaan Artistik1. Pemimpin artistik melakukan pekerjaannya, seperti koordinasi dan berbagai kegiatan dalam pekerjaan lainnya yang bersifat keartistikan. 2. Stage manager melakukan pendataan kebutuhan barang-barang artistik yang dibutuhkan di panggung. 3. Penata panggung merancang dan menyediakan barang yang dibutuhkan dalam keperluan penataan panggung. 4. Penata busana memulai pekerjaan merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata kostum pada waktu pementasan. 5. Penata rias memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata rias pemeran pada waktu pementasan. 6. Penata cahaya memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata cahaya pada waktu pementasan. 7. Penata bunyi dan suara memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata bunyi dan suara pada waktu pementasan. 8. Penata musik dan sound memulai merancang dan menyediakan kebutuhan barang yang diperlukan untuk menata bunyi dan sound pada waktu juga Materi Seni Budaya Langkah-Langkah Merancang Pementasan Teater Mengenal Tata Cahaya dan Bunyi dalam Pementasan & Cara Merancangnya - Pendidikan Kontributor Anisa WakidahPenulis Anisa WakidahEditor Dhita Koesno
Ilustrasi Pengertian Tata Busana Pentas Teater. Foto teater merupakan kerja kolektif yang melibatkan banyak orang. Dalam prosesnya, pementasan teater melibatkan kolaborasi antara sutradara, pemain, dan tim buku Seni Teater untuk SMP oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, seni teater adalah keseluruhan cakupan yang melatarbelakangi pertunjukan teater dan unsur yang terkandung di dalamnya. Tata artistik sendiri merupakan unsur yang tidak dapat dipisahkan dari teater. Pertunjukan teater menjadi tidak utuh tanpa tata artistik yang artistik yang dimaksud meliputi, tata panggung, tata busana, tata cahaya, tata rias, tata suara, dan tata musik. Seluruhnya membantu pementasan menjadi sempurna sebagai panggung merupakan pengaturan di panggung selama pementasan berlangsung. Kemudian tata cahaya merupakan pengaturan pencahayaan di daerah sekitar panggung yang membantu menghidupkan teater juga harus didukung oleh tata musik yang mengiringi pementasan teater guna memberikan penekanan pada suasana permainan. Selain itu, tata suara juga penting untuk mengatur suara yang dihasilkan dari berbagai sumber bunyi, seperti aktor dan Tata Busana Pentas TeaterHal yang tidak kalah penting lainnya adalah busana pemain selama pementasan teater. Dengan busana yang dikenakan, penonton dapat dengan mudah mengenali pemain saat teater dari buku Seni Teater oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, tata busana pentas teater adalah pengaturan busana yang dikenakan oleh pemain sebuah pertunjukkan busana juga sangat berpengaruh terhadap penonton, karena pemeran akan dikenal melalui penampilannya sebelum pemeran memainkan dialog. Busana yang tampak pada pertama kali akan membantu menggariskan karakter pemain selama Pengertian Tata Busana Pentas Teater. Foto Tata Busana Pentas TeaterMenurut buku Seni Budaya oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, berikut ini cara-cara dalam merancang gaya busana untuk pertunjukan teaterPilih naskah lakon yang akan dipentaskanPelajari naskah lakon yang akan dipentaskanIdentifikasikan ada berapa macam busana yang ada dalam naskah lakon tersebutBuatlah gambar sketsa busana sesuai keterangan yang ada di dalan naskah lakonBuatlah gambar rancangan tata busana dan aksesorinya serta berikan ukuranGambar rancanganmu harus mengacu pada prinsip-prinsip fungsi tata busana dalam pementasanWarnailah gambar rancangan itu sesuai dengan tata busana yang akan diwujudkanFungsi Tata Busana Pentas TeaterSupaya busana pementasan mempunyai efek yang diinginkan, maka busana perlu menunaikan beberapa fungsi tertentu, yaituMembantu menghidupkan perwatakan pemain berdialog, busana yang dikenakan sudah bisa menunjukkan siapa tokoh yang dimainkan sesungguhnya. Busana juga bisa menunjukkan umur, status kebangsaan dan sosial, serta menunjukkan individualisasi perananWarna dan gaya tata busana harus dapat membedakan peranan yang satu dengan lainnyaMembantu memberi fasilitas dan gerak pemainPemain harus dapat melaksanakan akting perannya tanpa terganggu oleh busana. Busana harus bisa menambah efek visual gerak, keindahan, dan menyenangkan dilihat dari berbagai posisi pemain.
bagaimana seharusnya penataan panggung dalam pertunjukan teater